Tugas Pelaku Pembangunan dan Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Proyek Pembangunan
1. Tugas Pelaku
Pembangunan dan Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Proyek Pembangunan
Ø
Owner
Owner yaitu seseorang yang memiliki sebuah proyek,
owner berkewajiban menyediakan dana untuk membiayai perencanaan dan pelaksanaan
sebuah proyek. Owner juga berhak menunjuk konsultan atau kontraktor yang akan
diberi tugas untuk mengerjakan proyek tersebut, jika dalam pelaksanaannya ada
beberapa perubahan dalam sebuah proyek owner juga mempunyai wewenang untuk
mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang tela direncanakan sebelumnya
dan owner juga dapat memutuskan hubungan kerja dengan konsultan atau kontraktor
jika mereka tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan surat kontrak
perjanjiannya.
Ø
Konsultan
Arsitek
Konsultan arsitek memiliki tugas untuk membuat
desain sesuai dengan permintaan klien atau sesuai dengan budget yang diberikan
oleh klien tersebut, konsultan arsitek juga harus mampu menjelaskan desain yang
dibuatnya kepada klien dengan sejelas-jelasnya agar klien dapat memahami desain
yang dibuat oleh konsultan arsitek dan agar tidak terjadi miss komunikasi
antara desain yang dibuat oleh konsultan arsitek dan desain yang di inginkan
klien. Dengan menggunakan jasa konsultan arsitek, klien dapat merencanakan
dengan matang desain bangunan yang di inginkan sehingga nantinya dapat
menghindari pengeluaran yang berlebihan akibat perencanaan yang kurang matang.
Klien juga dapat melihat gambaran hasil akhir desain melalui sketsa – sketsa
dan animasi komputer yang dibuat oleh konsultan arsitek. Kesalahan yang biasanya dilakukan oleh
Konsultan Arsitek yaitu pada pembuatan gambar bestek dan penghitungan RAB.
Ø
Kontraktor
Pelaksana
Kontraktor Pelaksana yaitu sebuah
lembaga yang melaksanakan pekerjaan sebuah proyek sesuai dengan ke ahlian yang
dimilikinya. Kontraktor pelaksana bertanggung jawab secara langsung kepada
owner dan dalam melaksanakan pekerjaan proyek, Kontraktor pelaksana biasanya
diawasi secara langsung oleh pengawas dari pihak owner, kontraktor pelaksana
dapat melakukan diskusi secara langsung dengan pengawas dari pihak owner jika
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek terdapat masalah – masalah tertentu.
Kontraktor
pelaksana memiliki tugas melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan peraturan
dan spesifikasi yang telah ditetapkan pada kontrak perjanjian. Kontraktor pelaksana
juga harus memberikan laporan progress pelaksanaan pekerjaan proyek yang
meliputi laporan harian, laporan mingguan, serta bulanan. Kontraktor pelaksana
juga berhak meminta pengunduran waktu penyelesaian proyek kepada owner dengan alasan
yang logis dan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Ø
Konsultan
Pengawas
Konsultan Pengawas yaitu seseorang yang ditunjuk
oleh owner untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan mulai dari
persiapan pekerjaan, mutu material yang akan digunakan pada pekerjaan proyek,
sampai dengan tahap finishing akhir pelaksanaan pekerjaan proyek, dan memandu kesesuaian
gambar – gambar bestek dengan proyek yang sedang dibangun dan syarat – syarat teknis dalam pelaksanaan
pekerjaan proyek.
Ø
Kesalahan
Yang Sering Terjadi Pada Proyek Pembangunan
Dalam pelaksanaan suatu proyek
pembangunan ada sebuah prosedur Standart Operational Product (SOP), Standart
Operational Product (SOP) merupakan pedoman kepada konsultan arsitek dan
kontraktor pelaksana dalam menjalankan proyek tersebut. Tujuan dari SOP yaitu
untuk memperkecil kemungkinan kegagalan atau kesalahan dalam suatu proyek.
Kegagalan sebuah proyek biasanya
disebabkan oleh kesalahan manusia atau bisa juga karena bencana alam seperti
gempa, banjir, tanah longsor dll. Berikut adalah beberapa contoh kegagalan
proyek yang disebabkan oleh manusia :
1. Kesalahan dalam perancangan bangunan
2. Keterlambatan pembayaran pekerja
3. Adanya kecelakaan kerja
4. Waktu pelaksanaan dsb.
Namun ada
kalanya kondisi di lapangan tidak sesuai dengan yang direncanakan mulai dari
gambar – gambar bestek maupun material yang akan digunakan. Sehingga kadang proyek
juga sering mengalami keterlambatan, keterlambatan suatu proyek itu dapat
merugikan pihak owner.
Berikut
adalah beberapa factor yang menyebabkan keterlambatan suatu proyek :
1.
Perencanaan
yang tidak sesuai
2.
Keterlambatan
karena material
3.
Keterlambatan
karena peralatan
4.
Keterlambatan
karena tenaga kerja
5.
Koordinasi
yang lemah
6.
Metode
pelaksanaan yang tidak sesuai dsb.
Comments
Post a Comment