Kebudayaan dan Kepribadian
3.
Kebudayaan dan kepribadian
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Indonesia
Perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian negara
di setiap belahan dunia. Seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan
budaya di suatu negara menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya
dalam suatu negara. Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini
semakin menunjukkan data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami
perubahan dan perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga
masih terjaganya tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa
Indonesia yang tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur
bangsa Indonesia. Kemajuan ilmu teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting
dalam perkembangan budaya di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang,
informasi dan komunikasi berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik
melalui internet, sosial media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah
yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia
bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang seiring
berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan
menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia.
Karena apabila kebudayaan kita yang telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri
hilang tergerus budaya asing, maka hilanglah pula identitas bangsa Indonesia
sebagai bangsa dengan seribu etnik dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya
marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan,
menghargai agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga
kelestariannya.
·
Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu
tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak
genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia
Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita
temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman
Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda
telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji
besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia
yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia tu membawa kebudayaan
Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu.
Kebudayaan Hindu,
Budha, dan Islam
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu
mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masing-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu oleh
para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang
pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara pelayaran dan
perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari negara lain
seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan
struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu,
Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia sampai
sekarang.
- Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong
kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara
Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir
Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan
salah satu peninggalan di Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid
dan tatanan hidup bangsa Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada
ajaran Hindu-Buddha karena di Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi
warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia
ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota
pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua
lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan
UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada
sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Kemajuan IPTEK memang tidak dapat dihindarkan lagi dari
negara kita, Indonesia. Karena pada jaman dengan kemajuan teknologi informasi
yang modern ini, setiap orang berinteraksi melalui berbagai macam perangkat
teknologi yang sudah menjamur dimana-mana. Karena kemajuan IPTEK yang pesat
inilah, daya dan kekuatan untuk mencegah punahnya budaya asli di Indonesia pun
berkurang dan bahkan sesekali hilang. Kebudayaan masyarakat asli Indonesia yang
harusnya dari generasi ke generasi tetap terjaga dan teramalkan, sampai
sekarang rasanya untuk mempertahankan budaya asli kita dari invasi budaya barat
pun terasa sangat sulit diwijudkan. Apalagi untuk sekedar tahu dan ingat saja
pun kadang banyak orang yang tidak peduli. Yang jadi pertanyaan, siapa lagi
kalau tidak kita sendiri bangsa Indonesia yang mau melestarikan dan
mempertahankan kebudayaan asli kita sendiri? Apakah hati dan perasaan
nasionalisme kita tergerak hanya setelah negara lain mencuri satu per satu
budaya Indonesia? Lalu setelah bangsa lain mencurinya baru kita peduli dan
teriak serta berkoar-koar dengan lantang tanpa kita sadari sebelumnya?
Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, harus pintar
dalam menyeleksi budaya asing yang secara pesat masuk ke Indonesia.
Kemajuan dalam era modern seperti memang perlu. Tetapi bukan
dengan yang namanya modern lalu sesuatu yang berbau dahulu itu dilupakan. Kita
harus tetap menanam dan mempertahankan apa yang sudah kita punya dari dahulu
sebagai identitas bangsa Indonesia. Sepertinya rakyat Indonesia lebih menyukai
budaya bangsa barat yang berasaskan kebebeasan yang sebebas-bebasnya. Bukan
dengan meniru adab berpakaian mereka yang bebas atau meniru kebiasaan budaya
barat seperti menenggak alkohol tanpa aturan dan resep dokter atau juga dengan
terlalu mengikuti gaya berpikir bangsa barat.
Dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di samping
efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek positifnya. Berikut ini adalah
yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya kebudayaan barat di Indonesia:
a. Industry Development atau
Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri transportasi dan
komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi lebih kuat dan lebih
bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan tenaga
dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi pengangguran yang
ada di Indonesia
b. Perubahan Pola Berpikir dan Sikap.
Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat seharusnya bisa
mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional menjadi Rasional.
Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna menjadikan fondasi yang
kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk kemajuan dan kehidupan rakyat
Indonesia.
c. Kemajuan IPTEK. Kemajuan
teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan peranan
aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi, kita
mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi untuk
lebih maju.
Selain
dampak positif, tentu ada juga dampak negatifnya antara lain:
a. Adanya kesenjangan sosial.
Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah merasa mempunyai sarana
yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam
kehidupannya.
b. Banyak barang impor di Indonesia.
Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam pasar Indonesia.
Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan kurang banyak
yang membeli.
Sumber :
Nama : Adhitya Nur Pratama
NPM
: 20314224
Kelas : 1TB03
Comments
Post a Comment