Brigata 'HARDCORE' Curva Sud
Slemania pecah? tidak Slemania tetaplah Slemania
yang dulu dengan nama besarnya. Inilah Brigata Curva Sud (Barigade
Tribun Selatan dalam bahasa Indonesia) supporter super ELJA PSS Sleman
adik dari Slemania yang berdiri justru disaat PSS berada di kasta kedua
yang jarang nongol di TV apalagi siaran langsung TV. Anggota mereka juga
tidak semua orang pribumi Sleman, para mahasiswa yang kuliah di Jogja
pun banyak anggota dari mereka yang artinya PSS dicintai bukan hanya
dari orang pribumi. Apa yang membedakan BCS dengan supporter lain di
Indonesia?
1.Rules di dalam Stadion
Anggota BCS wajib memakai sepatu didalam stadion
tidak diperkenankan memakai helm dan sangat tidak diperkenankan melempar
botol di dalam lapangan serta wajib menghargai perbedaan gender tidak
boleh melecehkan perempuan . Mereka juga sebagian besar memakai kaos
hitam .
2. Membantu Keuangan Club
BCS membantu keuangan club dengan wajib membeli
ticket pertandingan dan juga menjual merchant di Curva Sud Shop untuk
PSS. Ini menjadikan PSS salah satu tim yang paling sehat financial,
lihatlah bagaimana tim kecil kasta kedua namun mempunyai squad yang
mengkilap tanpa ada tunggakan gaji.
3.Koreo Atraktif
Ini yang sangat luar biasa menurut saya yang jarang
saya temui di Indonesia. Koreo dari BCS sangat rapi dan terbilang
rumit. Atraksi ini yang banyak mengundang decak kagum rasa merinding dan
senyum lebar dari penonton.
4. Chants
Chants mereka terbilang unik. Chants
mereka berbahasa Indonesia, Inggris dan Italy. Lagu mereka juga jarang
ditemui di Indonesia yang rata rata chants nya sama hanya diganti
liriknya. Mereka juga tidak pernah mengejek supporter lain atau pun
lawan hanya fokus mendukung PSS. Ini seperti anomali supporter Indonesia
yang lain kadang lucunya mereka mengintimidasi kelompok supporter lain
yang bukan lawan saat pertandingan tersebut. Mereka juga bernyanyi
lantang 90 menit ++ tanpa henti.
5. Wall of Dead and Red Flare Party
Mereka rata rata adalah anak Hardcore, metal,
screamo atau kita sebut underground. Hal ini yang membuat salah satu
atraksi dari BCS diatas tribun. Mereka mengosongkan tribun membagi
menjadi dua kubu lalu bersatu kembali seperti di konser konser metal. Atraksi
ini kerap dibarengi dengan chants “Forza Sleman” yang berbahasa Italy.
Merekapun sering melakukan red flare party besar besaran seusai
pertandingan.
Inilah yang membuat BCS menjadi
supporter yang berkelas di Indonesia. Bukan hanya kreatif namun mereka
juga benar benar mendukung tim dari segala aspek. Dan hasilnya tim mudah
mencari sponsor dan tentu saja sehat secara financial. Suatu kejadian
yang saya alami ketika melihat seorang anak berpamitan dengan ayahnya ke
stadion Sleman ayahnya pun berkata “Yang Semangat Le..” ditengah tengah
orang tua yang takut untuk melepas anaknya kestadion. Jika ingin
berjumpa dengan BCS silahkan datang sendiri ke Stadion Maguwoharjo kandang PSS Sleman dan
rasakan sensasinya. Merinding, salut, bangga dan senyum lebar itu yang
saya rasakan. Mereka juga sudah mecatatkan namanya sebagai supporter
Ultras no 4 didunia mingguan. Mungin jika ini di blow up media para
politisi yang berkampanye di sepak bola akan meredup karena semangat
sepak bola yang hakiki, so siapa media nasional yang berani memblow up
semangat ini? Are you ready ?
Comments
Post a Comment